Apa Itu Netral Pada Listrik

Kemudahan penggunaan

MCB pada rangkaian listrik memberikan kemudahan penggunaan yang signifikan. MCB, atau Miniature Circuit Breaker, adalah perlindungan otomatis yang digunakan dalam sirkuit listrik untuk melindungi peralatan dan instalasi dari overcurrent dan short circuit yang dapat mengakibatkan kerusakan atau bahkan kebakaran.

Keunggulan utama MCB adalah kemampuan untuk memberikan perlindungan otomatis terhadap overcurrent dan short circuit. Dalam keadaan overcurrent, seperti arus lebih tinggi dari kapasitas kabel yang terlalu panas atau kegagalan peralatan elektronik, MCB secara otomatis memutus aliran listrik untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Begitu juga, dalam kasus short circuit, MCB akan segera memutus aliran listrik untuk mencegah kebakaran atau kerusakan serius lainnya.

Dalam hal penggunaan genset, MCB juga memberikan kemudahan. MCB memungkinkan penentuan pengaturan arus yang tepat untuk genset yang sesuai dengan kebutuhan daya listrik. Selain itu, MCB yang berkualitas baik juga akan melindungi genset dari kerusakan akibat arus yang berlebihan.

Dengan menggunakan MCB, pengguna tidak perlu lagi memeriksa atau mengganti sekring manual secara terus-menerus. MCB lebih mudah digunakan dan lebih aman karena memerlukan intervensi manusia yang minimal. Dengan adanya perlindungan otomatis yang disediakan MCB, pengguna dapat merasa lebih tenang dan terhindar dari risiko menghadapi kerusakan peralatan atau kebakaran akibat kesalahan manusia.

PT Mowilex Indonesia Tersertifikasi Net Zero Carbon

Di Indonesia, salah satu perusahaan yang berhasil mendapatkan sertifikasi Net Zero Carbon adalah PT Mowilex Indonesia atau yang lebih kita kenal sebagai cat mowilex. Mowilex adalah merek cat premium yang diproduksi di Indonesia sejak 1970.

Tahun 2019, PT Mowilex mengumumkan bahwa mereka berhasil menjadi produsen yang netral karbon. Pencapaian tersebut menjadi yang pertama oleh perusahaan manufaktur di Indonesia.

Kemudian pada tahun 2021, PT Mowilex Indonesia berhasil meraih sertifikasi Carbon Neutral untuk tiga tahun berturut-turut, dengan mencapai emisi karbon pada tingkat net zero. Pencapaian ini dilakukan dengan membeli offset karbon untuk mengimbangi emisi karbonnya yang berdasarkan penilaian dari evaluasi Scope 1,2, dan 3 sesuai dengan Protokol Carbon Neutral.

Adapun inisiatif yang dilakukan oleh PT Mowilex seperti pengurangan daya listrik yang digunakan oleh pendingin ruangan, memasang sistem penerangan yang efisien, serta memasang insulasi pada kebanyakan dari gedung-gedung perusahaan untuk mengurangi pemakaian listrik.

Hitung Jejak Karbon Perusahaan Anda dengan Imbangi dan Lakukan Carbon Offsetting Bersama LindungiHutan

Mencapai karbon netral seperti PT Mowilex Indonesia juga bisa dilakukan oleh perusahaan Anda. Namun sebelum itu, hitung terlebih dahulu berapa jejak karbon yang perusahaan Anda hasilkan!

Anda bisa menggunakan kalkulator jejak karbon Imbangi untuk menghitung besar emisi karbon yang dihasilkan dari berbagai aktivitas, mulai dari penggunaan listrik, peralatan elektronik, pemakaian bahan bakar industri, hingga kendaraan.

Hitung Jejak Karbon Aktivitas Perusahaan Anda di Sini!

Cara menggunakannya juga mudah, Anda hanya perlu memasukkan data-data yang dibutuhkan dan setelah itu jumlah emisi yang dihasilkan akan keluar baik itu dalam jumlah sehari, sebulan, maupun setahun.

Setelah mengetahui jumlah emisi karbon yang dihasilkan, perusahaan Anda bisa mengimbangi atau melakukan carbon offsetting bersama LindungiHutan dengan melakukan penanaman pohon. Kami memiliki berbagai lokasi penanaman di kawasan hutan mangrove yang mana efektif dalam melakukan penyerapan karbon.

Baca juga: Konservasi Hutan Mangrove dan Tren Blue Carbon dalam CSR Perusahaan 2024

LindungiHutan Menanam Lebih Dari 800 RIBU Pohon di 50 Lokasi Penanaman Bersama 500+ Brand dan Perusahaan

Pentingnya MCB dalam Sistem Listrik

MCB sangat penting dalam sistem listrik karena dapat melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat aliran arus listrik yang berlebihan. Dengan adanya MCB, peralatan listrik dapat bekerja dengan lebih aman dan terhindar dari kerusakan. Berikut merupakan beberapa hal yang harus Sobat Honda ketahui mengenai pentingnya MCB dalam sistem listrik.

Mengurangi Downtime

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah salah satu komponen penting dalam rangkaian listrik yang berfungsi sebagai pengaman terhadap masalah seperti hubung singkat atau arus lebih yang dapat menyebabkan downtime pada aliran listrik. MCB bekerja dengan cara mendeteksi arus yang melebihi batas yang ditentukan dan kemudian secara otomatis memutus sirkuit untuk menghentikan aliran listrik.

Dengan keberadaan MCB, downtime pada sistem listrik dapat dikurangi secara signifikan. Ketika terjadi masalah seperti hubung singkat atau arus lebih, MCB akan mendeteksinya dengan cepat dan segera memutus sirkuit. Hal ini membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan mengurangi waktu downtime.

Selain itu, MCB juga memiliki fungsi proteksi hubung singkat atau korsleting listrik. Ketika terjadi korsleting listrik pada instalasi listrik yang terpasang, MCB akan secara otomatis memutus sirkuit untuk mencegah terjadinya kebakaran atau kerusakan lebih lanjut. Fungsi ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan kehandalan aliran listrik.

Dengan demikian, MCB merupakan solusi yang efektif dalam mengurangi downtime pada aliran listrik. Kemampuannya untuk memutus sirkuit secara cepat saat terdeteksi masalah seperti hubung singkat atau arus lebih, serta fungsi proteksi hubung singkat, membuat MCB menjadi komponen yang sangat penting dalam sistem listrik.

Apakah Hokiers sedang mencari informasi apa itu MCB pada listrik? Secara sederhana, MCB bertugas memutus aliran listrik saat terjadi gangguan pada sirkuit untuk mencegah kerusakan kabel lebih lanjut atau bahkan kebakaran.

Dalam konteks penggunaan di rumah, MCB sangat penting untuk menjaga keamanan instalasi listrik. MCB akan otomatis memutus aliran listrik jika terjadi beban berlebih atau korsleting, seperti saat terlalu banyak perangkat atau elektronik terhubung pada satu sirkuit.

Pada jenis bangunan bisnis seperti kantor, penggunaan MCB juga sangat krusial. Biasanya, beban listrik yang lebih besar dan kompleksitas sirkuit yang lebih tinggi di kantor, MCB membantu menjaga stabilitas dan keamanan sistem listrik secara keseluruhan.

Ketika terjadi gangguan, MCB akan bekerja dengan cepat untuk memutus aliran listrik dan mencegah potensi kerusakan pada peralatan kantor serta mengurangi risiko kecelakaan listrik. Untuk memahaminya secara lebih mendalam, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

MCB Tiga Kutub atau Tiga Fasa

Ini adalah MCB yang memiliki tiga kutub pemutus sirkuit dan digunakan untuk melindungi sirkuit tiga fasa. Setiap kutub ini dapat mengontrol aliran listrik pada satu fase dari sistem tiga fasa atau tiga jalur listrik.

MCB tiga kutub berfungsi untuk melindungi sirkuit dan peralatan dari arus lebih pada masing-masing fase. Ketika arus lebih dari batas yang ditentukan terdeteksi pada salah satu fase, MCB pada fase tersebut akan memutus sirkuit, mencegah kerusakan akibat arus berlebih.

Kelebihan dari MCB Tiga Kutub adalah dapat melindungi tiga peralatan listrik sekaligus. Namun, kekurangan dari MCB Tiga Kutub adalah ukurannya yang sangat besar sehingga membutuhkan ruang yang lebih besar di dalam kotak instalasi listrik.

Penggunaan dari MCB jenis ini bisa Sobat Honda lihat di mesin industri seperti genset dan peralatan listrik dengan daya listrik yang sangat luas.

Baca Juga: 7 Penyebab Kapasitor Genset Sering Rusak

Mengapa netralitas karbon penting?

Para pendukung upaya netralitas karbon mengatakan mereka dapat memainkan peran penting dalam mengurangi perubahan iklim dan pemanasan global, yang disebabkan oleh penumpukan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Selain karbon dioksida, gas rumah kaca (GRK) yang berkontribusi terhadap perubahan iklim termasuk metana, nitrous oksida, dan hidrofluorokarbon.

Emisi ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, dan telah menyebabkan peningkatan suhu global yang signifikan. Pemantau iklim Uni Eropa, Copernicus, melaporkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat-hampir 1,48 derajat Celcius (2,66 derajat Fahrenheit) lebih hangat dari tingkat pra-industri.

Inisiatif netralitas karbon dapat membantu dalam mencapai tujuan emisi net zero, pengurangan semua emisi GRK mendekati nol, dengan emisi yang tersisa dihapus dari atmosfer. Namun, inisiatif emisi net zero biasanya lebih fokus pada pengurangan emisi daripada penghapusan. Science Based Targets initiative (SBTi), sebuah kemitraan dari beberapa organisasi nirlaba global, mempromosikan standar net zero perusahaan yang menyerukan agar perusahaan mengurangi emisi rantai nilailangsung dan tidak langsung hingga lebih dari 90%.1 Ketika sebuah perusahaan atau negara mengambil tindakan iklim yang berhasil menghasilkan emisi nol bersih, maka perusahaan tersebut dianggap sebagai perusahaan yang netral terhadap iklim.

Warna netral adalah warna yang berfungsi sebagai nuansa latar belakang yang lembut, yang dapat dengan mudah dipadukan dengan warna-warna lain yang lebih kuat. Hal ini membuat warna netral sangat cocok menjadi kanvas kosong bagi kreativitas Anda, berikan kesempatan bersinar bagi karya seni dan fitur arsitektural Anda.

Skema warna netral dapat berupa apa saja, dari warna netral yang terang seperti krem dan putih, hingga nuansa yang lebih gelap, seperti cokelat dan arang.

Telakangan, isu soal karbon, emisi karbon, karbon trading, pajak karbon dan soal karbon karbon lainnya kembali mengemuka seiring isu krisis iklim yang juga tengah jadi perbincangan dunia internasional. Nah, dari sejumlah istilah karbon tersebut, saat ini istilah karbon netral terlihat kian popular.

Tapi, apasih sebenarnya karbon netral itu?

Begini. Emisi karbon dioksida di atmosfer mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak tahun 1750, sejalan dengan revolusi industri yang terjadi. Akumulasi karbon di atmosfir yang kian kemari kian tinggi pun memicu pemanasan global dan perubahan iklim dunia.

Nah, karbon netral menjadi suatu upaya untuk menjaga keseimbangan, antara karbon yang diemisikan dari berbagai sektor ekonomi dengan sumber-sumber yang dapat menyerap emisi karbon tersebut dari atmosfer. Tujuannya satu, mengurangi konsentrasi kabon di atmsofir, sampai netral atau ekuivalen dengan nol.

Tapi, perlu dicatat, mencapai karbon netral bukan berarti tidak terjadi emisi karbon sama sekali, mengingat hutan sebagai sumber penyerap alami pun mengemisikan karbon melalui kebakaran hutan, perubahan penggunaan lahan atau penebangan. Hanya saja, dalam karbon netral, jumlah emisi karbon seluruhnya dapat diserap oleh alam melalui proses siklus karbon alami, sehingga tidak terjadi penumpukan karbon di atmosfer.

Memang sampai saat ini, tidak ada penyerap karbon buatan yang mampu menyerap karbon dari atmosfer pada skala besar yang memicu pemanasan global. Tapi industri bisa melakukan pendekatan teknologi untuk menurunkan emisi karbon. Saat ini teknologi yang digunakan disebut sebagai Carbon Capture Storage (CCS). Selain itu juga industri menerapkan efisiensi energi pada proses produksinya.

Adanya perbedaan upaya ini secara otomatis juga memberikan hasil penurunan emisi yang berbeda-beda di setiap sektor. Bahkan perbedaan hasil penurunan emisi juga terjadi pada beragam aktivitas pada sektor yang sama. Maka dari itu, dalam upaya untuk mencapai karbon netral, negara-negara di dunia menyatakan akan menggunakan mekanisme berbasis pasar di dalam INDC-nya (Intended Nationally Determined Contribution).

Jenis gas rumah kaca yang dapat diperdagangkan dalam pasar karbon, umumnya terdiri dari enam jenis gas rumah kaca yang tercantum dalam Protokol Kyoto, yang meliputi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrat oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFCs), perfluorocarbon (PFCs), dan sulfur heksafluorida (SF6).

Produk yang diperdagangkan berupa hak atas emisi gas rumah kaca dalam satuan setara-ton-karbondioksida (ton CO2 ekuivalen). Hak di sini dapat berupa hak untuk melepaskan gas rumah kaca ataupun hak atas penurunan emisi gas rumah kaca.

Berdasarkan cara perdagangannya, secara umum pasar karbon dibagi menjadi dua jenis, yaitu trading dan crediting. Contoh dari sistem trading yaitu European Union Emissions Trading System (EU ETS) melalui sistem cap and trade yang telah menjadi acuan bagi pasar karbon di seluruh dunia. Dalam sistem ini, komoditi yang diperdagangkan berupa penurunan emisi yang telah disertifikasi, berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di pasar tersebut.

Kemudian, contoh dari sistem crediting disebut juga sebagai mekanisme carbon offset atau baseline-and-offsetting. Contoh dari sistem crediting ini diantaranya Clean Development Mechanism (CDM) dan Joint Implementation (JI), Gold Standard (GS), Verified Carbon Standard (VCS), Plan Vivo, Panda Standard, American Carbon Registry, dan sebagainya.

Instrumen ekonomi lainnya yang biasa digunakan untuk mencapai karbon netral yaitu pajak karbon. Pajak karbon sebenarnya memiliki kemiripan dengan cap-and-trade, baik di dalam batasan emisinya maupun implementasinya yang kebanyakan bersifat wajib. Bedanya, pajak karbon ini tidak mengenal adanya perdagangan emisi, prinsipnya siapa yang melakukan emisi harus membayar (polluters-pay-principle).

Saat ini, dengan diterbitkannya UU Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), Indonesia akan menerapkan pajak karbon. Pada tahap awal ini, pengenaan pajak karbon dikenakan untuk sektor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selanjutnya, penerapan akan diberlakukan secara penuh untuk berbagai sektor, dengan pentahapan yang tergantung pada kesiapan sektor terkait.

Satu yang pasti, upaya ini dapat menjadi sarana pelaksanaan kebijakan (policy tool) untuk memberikan insentif bagi kegiatan mitigasi perubahan iklim. Mekanisme yang diberlakukan baik trading, crediting ataupun pajak karbon dapat menjadi upaya paling cost effective, dibandingkan jenis pembiayaan mitigasi konvensional.

Referensi:[PMR] Partnership for Market Readiness Indonesia. 2018. #pasarkarbon: Pengantar Pasar Karbon untuk Perubahan Iklim. PMR Indonesia – UNDP.

Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang

Pengurangan sampah dan pengelolaan limbah yang efektif dapat membatasi emisi metana dan karbon dioksida dari tempat pembuangan sampah. Mengimplementasikan program daur ulang dan meminimalkan limbah dapat membantu mencapai tujuan pengurangan emisi.

Perlindungan Terhadap Beban Lebih (Overload Protection)

Overload terjadi ketika sirkuit listrik menerima arus lebih besar dari kapasitas maksimum yang diizinkan selama periode waktu tertentu. Overload  bisa disebabkan oleh sirkuit yang dimuat dengan beban listrik yang melebihi kapasitasnya atau oleh peralatan yang rusak yang mengonsumsi lebih banyak daya dari yang seharusnya.

Kemudahan penggunaan

Salah satu kemudahan pada penggunaan yang disediakan oleh MCB adalah perlindungan otomatis terhadap overcurrent (beban berlebih) dan short circuit (hubung singkat) dalam sirkuit listrik. Artinya, Sobat Honda tidak perlu terus-menerus memeriksa atau mengganti sekring manual jika terjadi masalah dalam sirkuit. MCB akan secara otomatis membuka sirkuit saat terjadi gangguan dan Sobat Honda hanya perlu menekan tombol reset (jika ada) untuk mengembalikan aliran listrik setelah masalahnya diatasi.

Banyak bukan manfaat dan kemudahan yang diberikan MCB? Salah satunya ada pada jenis ketiga atau tiga fasa yang bisa Sobat Honda lihat pada penggunaan genset. Penggunaan genset yang sesuai dengan kebutuhan juga didukung dengan kualitas yang bagus akan membuat penggunaannya akan semakin lebih baik lagi.

Maka dari itu, Sobat Honda tidak usah ragu untuk menjadikan Honda Power Products sebagai pilihan terbaik dalam menyediakan mesin genset dengan kualitas tinggi. Jika Sobat Honda masih ragu, tim Honda Power Products akan siap untuk membantu Sobat Honda dalam memilih mesin genset yang sesuai dengan keinginan juga kebutuhan Sobat Honda.

Yuk, tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Segera kunjungi dealer atau laman resmi Honda Power Products untuk mendapatkan mesin genset kualitas paling bagus sekarang juga!

Honda Power Products Indonesia

MCB (Mini Circuit Breaker) adalah komponen penting dalam sistem listrik yang berfungsi sebagai pengaman terhadap potensi risiko kebakaran dan kelistrikan yang terjadi akibat adanya arus listrik yang berlebih atau gangguan pada rangkaian listrik. Peran MCB dalam sebuah rangkaian listrik antara lain adalah sebagai berikut: